Ikan
Papuyu merupakan ikan lokal air tawar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan
digemari oleh masyarakat Kalimantan terutama masyarakat Kalimantan Selatan,
tetapi belum banyak dibudidayakan. Untuk itu diperlukan usaha pembenihan guna
kontinuitas suplai benih yang memenuhi syarat kualitas dan kuantitasnva.
Ikan Papuyu yang akan dipijahkan
telah melewati proses penseleksian, pada proses penseleksian ini induk ikan
yang dipilih benar-benar telah siap untuk dipijahkan alias telah matang gonad. Adapun
perbedaan antara induk ikan jantan dan induk ikan betina dapat dibedakan dengan
melihat ciri-ciri sebagai berikut :
Seleksi Induk
Ciri-ciri induk jantan dan betina
Betina :
Betina
- Tubuh
gemuk dan lebar kesamping,
- Warna
badan agak gelap,
- Sirip
punggung lebih pendek,
- Bagian
bawah perut agak melengkung,
- Jika
matang gonad pada bagian perut diurut akan keluar telur,
- Alat
kelamin berwarna kemerah-merahan.
Jantan :
- Tubuh
ramping dan panjang,
- Warna
badan agak cerah,
- Sirip punggung lebih panjang,
- Bagian bawah perut rata,
- Jika perut diurut akan keluar
cairan sperma berwarna putih susu.
Beberapa persyaratan induk
- Ukuran induk betina yang ideal diatas 90 gram dan
jantan diatas 30 gram
- Badan terlihat segar (tidak cacat) dan gerakannva
lincah
- Mampu
menghasilkan telur dalam jumlah cukup banyak,
- Umur induk
lebih dari 10 bulan,
- Pertumbuhannya
cepat.
|
Ikan Betok- Atas:
jantan, Bawah Betina
|
Ikan Betok - Atas:
Betina, Bawah: Jantan
|
Sistim Pembenihan Bak Plastik
Persiapan bak pembenihan
Pemijahan dengan sistim injuce
spawning, dilakukan dengan menggunakan bak plastik berukuran 1 x 4 x 0,30 M.
Persipan yang dilakukan antara lain pengisian air yang dilakukan 2 -3 hari
sebelum melakukan pemijahan, air diisi sebanyak 2/3 dari volume bak dan diberi
desinfektan dengan menggunakan larutan garam dapur, selanjutnya diberi aerasi
untuk meningkatkan konsentrasi O2 terlarut di dalam air dan kemudian ditebarkan
jenis tanaman air seperti kiambang (Silvia netaus)sebagai pelindung telur dan
larva. Selanjutnya bak ditutup dengan menggunakan plastik atau sejenisnya ini
bertujuan supaya suhu air bisa dipertahankan dan ikan Puyu tidak melompat ke
luar.
Bak pemijahan
Penyuntikan
Penyuntikan terhadap ikan Papuyu
dilakukan bersamaan antara induk jantan dan betina (penyuntikan dilakukan hanya
sekali), adapun hormon yang digunakan dalam penyuntikan ini adalah hormon
ovaprim dengan dosis yang di berikan pada penyuntikan tersebut sebesar 0,4
ml/Kg induk baik untuk induk ikan betina maupun induk ikan jantan. Penyuntikan
secara intramuscular pada otot punggung induk. Induk betina 2 kali penyuntikan
dan induk jantan 1 kali penyuntikan. Interval waktu penyuntikan I ke
penyuntikan II adalah 6 jam. Penyuntikan induk jantan bersamaan pada saat
penyuntikan II induk betina. Setelah dilakukan penyuntikan antara induk ikan
jantan dan induk ikan betina maka induk ikan tersebut diletakkan pada bak
pemijahan untuk melakukan proses pemijahan, dengan perbandingan 3 : 1 (3 jantan
1 betina).
Ikan Papuyu memijah sepanjang
musim penghujan, pada saat musimnya mampu memijah 2 – 3 kali dengan jumlah
telur (fekunditas) 5.000 – 15.000 butir. induk.Pemijahan dapat dilakukan di
akuarium atau fibre glass.
Penetasan
Penetasan telur yang telah
dipijahkan oleh induk ikan dilakukan pada bak pemijahan yang diberi aerasi
sebagai penambah oksigen terlarut di dalam air. Telur ikan Puyu akan menetas
antara 10 – 12 jam.
Pemeliharaan Larva
Larva yang baru menetas tidak
perlu diberi makanan tambahan sebab masih mempunyal cadangan makanan dari
kantong kuning telur (yolk egg).Setelah larva berumur 4 hari diberi makanan
tambahan berupa suspense kuning telur. Frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari
(pagi, siang dan sore) selama 10 hari. Setelah itu bisa diberikan makanan
pellet yang dihaluskan. Masa kritis larva terjadi pada saat hari ke-7 sampai
hari ke-14. Pendederan larva dilakukan di kolam semi permanen, dimana kolam
tersebut terlebih dahulu dilakukan pengolahan lahan dengan diberi dosis pupuk
dan kapur sesuai anjuran.
Pemeliharaan ini selama 45 hari
dengan padat tebar 50 ekor/m . Selama masa pemeliharaan 45 hari benih ikan
diberi pakan tambahan berupa pellet yang dihancurkan sebanyak 10 – 20% per hari
dengan frekuensi pemberian 2 kali/hari. Umur 45 hari sudah mencapai benih
ukuran 1 – 3 cm, dan benih bisa dipanen untuk di tebar ke kolam pendederan
berikutnya
Sumber :
M.Ridho
Salami. 2010. Pembenihan Ikan Papuyu (Anabas testudineus). Riau
Informasi Lebih Lanjut dapat Menghubungi:
Inayah
Rahmani, S.Pi
Penyuluh Perikanan Muda
Dinas Perikanan Kabupaten Banjar
Jl. Pramuka No. 1 Komplek Antasari, Martapura
Wilayah Kerja Kecamatan Martapura Barat
Hp. 085346837290
Tidak ada komentar:
Posting Komentar