17 September 2018


PENEBARAN BENIH IKAN



I.         PROSES PENGANGKUTAN
Pengangkutan harus dilakukan pada kondisi suhu rendah (18 0C). Untuk mempertahankan supaya suhu rendah, dapat ditambahkan es yang dimasukkan ke dalam kantong plastik kecil supaya tidak bocor dan diletakkan di dekat kantong ikan.  Apabila pengangkutan menggunakan mobil atau kapal sebaiknya alas atau lantai diberi lapisan karung basah atau kain basah agar dapat menjaga kelembaban dan mempertahankan suhu.

Pengangkutan dilakukan pagi atau sore hari dan jika musim panas lakukan pada malam hari. Pergunakan transportasi yang paling cepat dan aman, sedikit goncangan pada waktu pengangkutan adalah baik untuk menggerakkan air dalam wadah.
II.      PENYESUAIAN DAN PENEBARAN
Penyesuaian (aklimatisasi) memerlukan waktu 15-30 menit, untuk penyesuaian tersebut dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a.   Kantong  plastik yang berisi benih, masukkan atau rendam biarkan terapung di air penebaran sambil dibuka ikatan pada kantong plastik.
b.  Miringkan  kantong  plastik  yang berisi benih sedikit demi sedikit masukkan air tempat pemeliharaan ke dalam kantong plastik.
c.      Biarkan air tempat pemeliharaan masuk sedikit demi sedikit, dengan cara ini diharapkan agar              benih ikan tidak terlalu terkejut dengan perubahan suhu dan kualitas air.
d.    Tunggu sampai benih ikan dalam kantong plastik keluar sendiri dan biarkan berenang keluar dari kantong plastik.
e.   Jangan menuangkan benih ikan langsung ke dalam air tempat pemeliharaan, usahakan jangan terburu-buru.

Penanganan yang hati-hati dan terencana dengan baik pada saat pengangkutan kesegaran dan kesehatan benih ikan akan terjaga hingga sampai tujuan.

Menebar ikan di lokasi budidaya yang baru sesudah pengangkutan merupakan aspek paling kritis dalam proses pengangkutan benih ikan. Suhu air yang ada di dalam kantong plastik hendaknya tidak terlalu berbeda dengan suhu air yang ada di lokasi budidaya yang akan digunakan untuk pemeliharaan
Hasil penelitian Sunarno et al. (1990), benih ikan Patin ukuran (0,116 ± 0,02 g) berumur 21 hari yang diangkut dalam kantong plastik dengan kepadatan 300 ekor per liter dengan menggunakan kendaraan darat selama 8, 11 dan 14 jam tingkat kesintasan sekitar 92,89 – 97,34%.

III.   Kualitas Air
Kesintasan hidup ikan erat kaitannya dengan kualitas air yang digunakan.  Beberapa kualitas air yang perlu mendapat perhatian di dalam pengangkutan adalah suhu (udara dan air), oksigen terlarut (DO), CO2 bebas, derajat keasaman (pH), dan dma.

Tabel 1. Kualitas Air Pada Kantong Plastik
              Yang Berisi Benih Ikan Patin

Parameter
Air penampungan
Lama pengangkutan (jam)
8
11
14
Suhu udara (oC)
29,0
28,0
25,5
25,5
Suhu air (oC)
26,5
29,0
26,0
26,0
DO (ppm)
7,4
13,47
11,93
14,35
CO2 (ppm)
0,00
2,34
2,16
2,90
pH
7,5
7,0
7,0
6,5 - 7,0
dma
1,57
2,12
2,80
2,76
Dari Tabel 3.3 di atas, tampak bahwa suhu air pengangkutan  (8 jam) lebih tinggi dibandingkan dengan suhu air penampungan. Hal ini disebabkan saat pembukaan kantong plastik yang berbeda. Adanya penambahan oksigen murni pada kantong plastik dan goncangan selama proses pengangkutan menyebabkan peningkatan DO dari 7,4 (air penampungan) menjadi sekitar 11,93 – 14,35 ppm. Buangan metabolit ikan selama proses pengangkutan terjadi peningkatan CO2 bebas dan dma, serta penurunan pH dibandingkan dengan air penampungan

Kematian ikan yang terjadi cenderung disebabkan oleh faktor pemuasaan (pemberokan) yang terlalu lama (18 jam). Hal ini terlihat pada kondisi ikan yang meningkat nafsu makannya setelah diberi makan.
Keadaan terlalu lapar mendorong beberapa ikan melakukan kanibalisme




Sumber :
Zonneveld, N; E.A. Huisman; J.H. Boon., 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.



Informasi Lebih Lanjut Dapat Menghubungi :
Inayah Rahmani, S.Pi
Penyuluh Perikanan Muda
Dinas Perikanan Kabupaten Banjar
Jl. Pramuka No. 1 Komplek Antasari, Martapura
Wilayah Kerja Kecamatan Martapura Barat 
Hp. 085346837290

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGAPURAN DAN PRINSIP DALAM BUDIDAYA IKAN

Pengaruh menguntungkan dari pengapuran pada ikan / udang / produksi udang di pertambakan maupun kolam perairan basa dan asam telah di...