Pembenihan Ikan Papuyu
(Anabas testudineus Bloch)
Dengan Sistem Pembenihan
Hapa di Kolam
Potensi
Ikan Papuyu merupakan ikan lokal air tawar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan digemari oleh masyarakat Kalimantan terutama masyarakat Kalimantan Selatan, tetapi belum banyak dibudidayakan. Untuk itu diperlukan usaha pembenihan guna kontinuitas suplai benih yang memenuhi syarat kualitas dan kuantitasnva.
Usaha pembenihan bertujuan untuk menghasilkan benih dalam jumlah besar, sehingga tidak tergantung pada ketersediaan di alam yang pada akhirnya dapat menunjang kegiatan usaha pembesaran dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani ikan sekaligusdapat menunjang peningkatan produksi budidayanya. Juga turut serta dalam upaya pelestarian plasma nuftah pada umumnya dan khususnya ikan Papuyu.
Ikan Papuyu merupakan ikan lokal air tawar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan digemari oleh masyarakat Kalimantan terutama masyarakat Kalimantan Selatan, tetapi belum banyak dibudidayakan. Untuk itu diperlukan usaha pembenihan guna kontinuitas suplai benih yang memenuhi syarat kualitas dan kuantitasnva.
Usaha pembenihan bertujuan untuk menghasilkan benih dalam jumlah besar, sehingga tidak tergantung pada ketersediaan di alam yang pada akhirnya dapat menunjang kegiatan usaha pembesaran dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani ikan sekaligusdapat menunjang peningkatan produksi budidayanya. Juga turut serta dalam upaya pelestarian plasma nuftah pada umumnya dan khususnya ikan Papuyu.
Ikan ini memangsa aneka serangga dan hewan-hewan air yang
berukuran kecil. Betok jarang dipelihara orang, dan lebih sering ditangkap
sebagai ikan liar.
Dalam keadaan normal, sebagaimana ikan umumnya, betok bernafas dalam air dengan insang. Akan tetapi seperti ikan gabus dan lele, betok juga memiliki kemampuan untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Ikan ini memiliki organ labirin (labyrinth organ) di kepalanya, yang memungkinkan hal itu. Alat ini sangat berguna manakala ikan mengalami kekeringan dan harus berpindah ke tempat lain yang masih berair. Betok mampu merayap naik dan berjalan di daratan dengan menggunakan tutup insang yang dapat dimegarkan, dan berlaku sebagai semacam ‘kaki depan’. Namun tentu saja ikan ini tidak dapat terlalu lama bertahan di daratan, dan harus mendapatkan air dalam beberapa jam atau ia akan mati.
Dalam keadaan normal, sebagaimana ikan umumnya, betok bernafas dalam air dengan insang. Akan tetapi seperti ikan gabus dan lele, betok juga memiliki kemampuan untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Ikan ini memiliki organ labirin (labyrinth organ) di kepalanya, yang memungkinkan hal itu. Alat ini sangat berguna manakala ikan mengalami kekeringan dan harus berpindah ke tempat lain yang masih berair. Betok mampu merayap naik dan berjalan di daratan dengan menggunakan tutup insang yang dapat dimegarkan, dan berlaku sebagai semacam ‘kaki depan’. Namun tentu saja ikan ini tidak dapat terlalu lama bertahan di daratan, dan harus mendapatkan air dalam beberapa jam atau ia akan mati.
Ikan Papuyu (Anabas Testudineus) yang juga
dikenal dengan nama lain Betok atau ikan raja kalau di Kalimantan, selain
harganya tinggi, lebih tahan hidup terhadap perubahan lingkungan, penyakit dan
dapat hidup di air tergenang (stagnan). Ikan Papuyu ini sangat digemari oleh
masyarakat karena rasa dagingnya enak dan gurih, oleh karena itu jenis ikan ini
cukup potensial untuk di budidayakan.
Induk
ikan Papuyu
Nama Daerah ikan papuyu : Betik Jawa dan Sunda, Papuyu (Banjarmasin), Puyu (Malaya) dan Kalimantan Timur, Geteh-geteh (Manado).
Nama Umum : Walking Fish atau Climbing Perch. Ikan Papuyu adalah jenis ikan yang umumnya hidup liar di perairan tawar, juga atau Dalam bahasa inggris dikenal sebagai Climbing gourami merujuk kemampuannya memanjat ke daratan, umumnya berukuran kecil panjangnya hingga sekitar 25 cm.
Ikan Papuyu mempunyai kepala besar dan sisik keras kaku. Sisi atas tubuh gelap kehitaman agak kecoklatan atau kehijauan, sisi samping kekuningan, sisi belakang tutup insang bergerigi tajam seperti duri, umumnya hidup dirawa-rawa, sungai dan sawah, ikan ini memakan aneka serangga dan hewan-hewan air yang berukuran kecil. Papuyu jarang dipelihara orang, dan lebih sering ditangkap sebagai ikan liar, dalam keadaan normal, sebagaimana ikan umumnya, Papuyu bernafas dalam air dengan insang. Akan tetapi seperti ikan Gabus dan Lele, Papuyu juga memiliki kemampuan untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Ikan ini memiliki organ labirin (Labyrin Organ) di kepalanya yang memungkinkan hal itu. Alat ini sangat berguna manakala ikan mengalami kekeringan dan harus berpindah ketempat lain yang masih berair. Papuyu mampu merayap naik dan berjalan di daratan dengan menggunakan tutup insang yang dapat dimegarkan, dan berlaku sebagai semacam kaki depan. Namun tentu saja ikan ini tidak dapat terlalu lama bertahan di daratan dan harus mendapatkan air dalam beberapa jam atau ia akan mati. Penyebaran ikan Papuyu ini pada daerah rawa-rawa. Untuk lebih jelasnya dapat dlihat klasifikasi ikan Papuyu dibawah ini :
Nama Daerah ikan papuyu : Betik Jawa dan Sunda, Papuyu (Banjarmasin), Puyu (Malaya) dan Kalimantan Timur, Geteh-geteh (Manado).
Nama Umum : Walking Fish atau Climbing Perch. Ikan Papuyu adalah jenis ikan yang umumnya hidup liar di perairan tawar, juga atau Dalam bahasa inggris dikenal sebagai Climbing gourami merujuk kemampuannya memanjat ke daratan, umumnya berukuran kecil panjangnya hingga sekitar 25 cm.
Ikan Papuyu mempunyai kepala besar dan sisik keras kaku. Sisi atas tubuh gelap kehitaman agak kecoklatan atau kehijauan, sisi samping kekuningan, sisi belakang tutup insang bergerigi tajam seperti duri, umumnya hidup dirawa-rawa, sungai dan sawah, ikan ini memakan aneka serangga dan hewan-hewan air yang berukuran kecil. Papuyu jarang dipelihara orang, dan lebih sering ditangkap sebagai ikan liar, dalam keadaan normal, sebagaimana ikan umumnya, Papuyu bernafas dalam air dengan insang. Akan tetapi seperti ikan Gabus dan Lele, Papuyu juga memiliki kemampuan untuk mengambil oksigen langsung dari udara. Ikan ini memiliki organ labirin (Labyrin Organ) di kepalanya yang memungkinkan hal itu. Alat ini sangat berguna manakala ikan mengalami kekeringan dan harus berpindah ketempat lain yang masih berair. Papuyu mampu merayap naik dan berjalan di daratan dengan menggunakan tutup insang yang dapat dimegarkan, dan berlaku sebagai semacam kaki depan. Namun tentu saja ikan ini tidak dapat terlalu lama bertahan di daratan dan harus mendapatkan air dalam beberapa jam atau ia akan mati. Penyebaran ikan Papuyu ini pada daerah rawa-rawa. Untuk lebih jelasnya dapat dlihat klasifikasi ikan Papuyu dibawah ini :
- Kingdom
: Animalia
- Filum
: Chordata
- Kelas
: Actinopterygii
- Ordo
: Perciformes
- Familii
: Anabantidae
- Genus
: Anabas
- Spesies
: Anabas Testidienus
Sistem Pembenihan Hapa di Kolam
a.
Persiapan hapa pembenihan
Pembenihan
ikan Papuyu pada hapa perlakuannya hampir sama dengan pembenihan yang dilakukan
pada bak plastik, tetapi ada sedikit perbedaan pada persiapan tempat pemasangan
hapa (kolam)
Pembenihan
dengan sistem hapa persiapan yang harus dilakukan antara lain :
· Kolam tempat
pemasangan hapa terlebih dahulu dilakukan pengapuran, pemupukan, pengisian air
serta pembasmian hama dengan menggunakan insektisida.
· Kolam dibiarkan beberapa hari (7 hari) dengan tujuan untuk
menumbuhkan phytoplankton.
· Selanjutnya hapa pemijahan dipasang pada kolam.
b.Penyuntikan
Penyuntikan terhadap ikan Papuyu dengan sistem pembenihan hapa sama dengan penyuntikan yang dilakukan pada sistem pembenihan bak plastik yaitu antara induk ikan jantan dan induk ikan betina penyuntikan hanya sekali dan dilakukan bersamaan antara induk jantan dan betina dan hormon yang digunakan dalam penyuntikan ini adalah hormon ovaprim dengan dosis yang di berikan pada penyuntikan tersebut sebesar 0,4 ml/Kg induk baik untuk induk ikan betina maupun induk ikan jantan. Setelah itu induk yang telah disuntik dimasukan kedalam hapa pemijahan untuk melakukan proses pemijahan, dengan perbandingan 3 : 1 (3 jantan 1 betina).
Setelah ikan Papuyu memijah selang waktu antara 10 – 12 jam maka induk ikan jantan dan betina diangkat atau dikeluarkan dari hapa pemijahan, sementara telur yang telah dipijahkan kita biarkan dalam hapa tersebut sampai menetas.
Penyuntikan terhadap ikan Papuyu dengan sistem pembenihan hapa sama dengan penyuntikan yang dilakukan pada sistem pembenihan bak plastik yaitu antara induk ikan jantan dan induk ikan betina penyuntikan hanya sekali dan dilakukan bersamaan antara induk jantan dan betina dan hormon yang digunakan dalam penyuntikan ini adalah hormon ovaprim dengan dosis yang di berikan pada penyuntikan tersebut sebesar 0,4 ml/Kg induk baik untuk induk ikan betina maupun induk ikan jantan. Setelah itu induk yang telah disuntik dimasukan kedalam hapa pemijahan untuk melakukan proses pemijahan, dengan perbandingan 3 : 1 (3 jantan 1 betina).
Setelah ikan Papuyu memijah selang waktu antara 10 – 12 jam maka induk ikan jantan dan betina diangkat atau dikeluarkan dari hapa pemijahan, sementara telur yang telah dipijahkan kita biarkan dalam hapa tersebut sampai menetas.
c.
Penetasan
Setelah ikan memijah induk ikan diangkat atau dikeluarkan dari hapa, dan
kemudianuntuk penetasan telur tetap dilakukan didalam hapa, pada hapa diberi
aerasi untuk menambah oksigen terlarut di dalam air. Setelah 10 – 12 jam
kemudian Telur akan menetas.
Setelah telur menetas, larva yang ada didalam hapa secara perlahan dikelurkan dari hapa dan dimasukan ke dalam kolam/bak semen, dan pada kolam/bak semen inilah pembesaran larva dilaksanakan.
Pada sistem pembenihan dengan menggunakan hava di kolam, tidak dilakukan pendederan karena kolam telah disiapkan sekaligus sebagai tempat pendederan.
Setelah telur menetas, larva yang ada didalam hapa secara perlahan dikelurkan dari hapa dan dimasukan ke dalam kolam/bak semen, dan pada kolam/bak semen inilah pembesaran larva dilaksanakan.
Pada sistem pembenihan dengan menggunakan hava di kolam, tidak dilakukan pendederan karena kolam telah disiapkan sekaligus sebagai tempat pendederan.
Masyarakat Banjar dan pesisir Kalimantan Tengah memiliki menu khas dari ikan
betok (pepapuyu dalam bahasa setempat). Papuyu bakar terkenal
sebagai masakan yang enak dari daerah Banjarmasin. Dikenal pula wadi
papuyu, ikan betok yang dibuang sisik, jerohan, dan insangnya dan
difermentasi dengan bantuan garam dalam wadah beling. Wadi papuyu dimasak
sesuai selera, digoreng atau disayur.
Sumber :
M. Ridho Salami. 2010. Budidaya Ikan puyu/betok/papuyu. Pembenihan Ikan puyu(Anabas testudineus Bloch). Riau.
M. Ridho Salami. 2010. Budidaya Ikan puyu/betok/papuyu. Pembenihan Ikan puyu(Anabas testudineus Bloch). Riau.
Informasi Lebih Lanjut Dapat
Menghubungi :
Inayah Rahmani, S.Pi
Penyuluh Perikanan Muda
Dinas Perikanan Kabupaten Banjar
Jl. Pramuka No. 1 Komplek Antasari, Martapura
Wilayah Kerja Kecamatan Martapura Barat
Hp. 085346837290
Dinas Perikanan Kabupaten Banjar
Jl. Pramuka No. 1 Komplek Antasari, Martapura
Wilayah Kerja Kecamatan Martapura Barat
Hp. 085346837290



